Rabu, 07 Februari 2018

Dari Sumur Menuju Keistana

1 Februari 2013; Dari Sumur Menuju Istana
-irfanenjo-

Hari ini 1 Februari, lima tahun lalu (1 Februari 2013) Anis Matta mengambil beban itu. Beban yang mungkin tidak banyak orang mau mengambilnya, tapi Anis Matta ambil beban itu. Banyak mungkin orang menebak apa perasaan Anis Matta saat itu, jangankan Anis Matta, semua kader PKS saat itu juga tidak bisa mengerti perasaan mereka masing-masing. Sedih, kecewa, marah, malu menjadi satu, mengaduk semua emosi jiwa.

Tapi Anis Matta ambil tanggung jawab itu, dengan wajah penuh keyakinan dan percaya diri, dia ambil panggung saat itu. Bukan panggung untuk dirinya, tapi panggung untuk membalikkan keadaan, prahara menjadi anugrah kalau kata almarhum Taufiq Ridlo (Allahu yarham).

Pidato pertamanya bukan untuk dirinya, bukan untuk media, tetapi pidato pertamanya untuk para kader-kader PKS yang sangat dicintainya. Anis Matta sangat mengerti apa yang dirasakan kader-kader PKS di lapangan. Di cerca, di bully, di rendahkan, sampai-sampai kepala kader tidak bisa lagi tegak menatap ummat.

Pidato pertamanya dan pidato selanjutnya adalah pidato-pidato yang menghadirkan energi dan motivasi jiwa. Kepala-kepala tertunduk kembali tegak, wajah-wajah malu kembali ceria, ruh-ruh ringkih kembali membuncah. Pidato-pidato Anis Matta menggetarkan jiwa, menginspirasi semangat; "dari sumur menuju istana" logika membalikkan keadaan, dengan inspirasi Al Quran dan kisah Nabi Yusuf.

No Plan, No Back Up, No Choice....mission impossible...jargon jujur Anis Matta menjelaskan situasi saat itu, tetapi bukan untuk pesimis tetapi untuk gambaran buruknya situasi dan bagaimana bisa keluar dari situasi buruk tersebut.

1 februari 2013, Anis Matta menentang badai, yang di kemudian hari Kita tahu bahwa ini sebuah konspirasi besar, mudah-mudahan Kita tidak lupa atau pura-pura lupa. Saat itu ada kata-kata Anis Matta yang menghujam dada dan membangkitkan jiwa : "peristiwa besar ini Insya Allah akan menjadi hentakan sejarah yang akan membangunkan macan tidur PKS"

1 Februari 2013, hari itu...macan tidur PKS benar-benar bangun, benar-benar menghentakkan sejarah, membalikkan keadaan dengan yakin dan kerja keras.

Setelah moment itu dengan memohon pertolongan Allah SWT, menguatkan ukhuwah dan soliditas, serta kerja keras, maka PKS dapat melewati badai, prahara menjadi anugrah, musibah menjadi pembuktian kesabaran dan keyakinan.

Dan pidato Anis Matta "dari sumur menuju istana", sebentar lagi terwujud.

Dengan pertolongan Allah SWT, ukhuwah dan soliditas serta kerja keras "dari sumur menuju istana" akan menjadi kenyataan....Insya Allah!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar