Minggu, 03 September 2017

Ucapan hari raya idul adha

[31/8 14:50] I Bora Eknomi1: 9 Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah di Milad ke-108 Hijriyah
suaramuhammadiyah.id | August 30, 2017
MAKKAH, Suara Muhammadiyah-Tepat 108 tahun yang lalu, pada 8 Dzulhijjah 1438 H, KH Ahmad Dahlan dan para muridnya di Kauman Yogyakarta mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah. Organisasi yang mengusung jargon gerakan Islam berkemajuan ini telah berkembang pesat. Semangat untuk mencerahkan umat dan membangun peradaban terus digelorakan.

Bertepatan dengan milad ke-108, dari kota Makkah Al-Mukarramah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Haedar Nashir, MSi menyampaikan beberapa pesan. Sebagai berikut:

Pertama, bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya yang tak terhingga, khususnya karunia yang diberikan kepada Muhammadiyah hingga mampu bertahan dan berkembang dalam usia 108 tahun dengan melewati suka dan duka hingga makin menjadi matang, dewasa, cerdas, bijaksana, dan mampu menghadirkan pemikiran dan amaliah berkemajuan.

Kedua, Muhammadiyah bermuhasabah atas kekurangan dan kelemahan, maka selayaknya Milad dijadikan momentum untuk melakukan perubahan-perubahan transformatif yang bermakna menuju Muhammadiyah berkemajuan di berbagai bidang garapannya agar geraknya melampaui yang lain dalam spirit fastabiqul khairat.

Ketiga, Muhammadiyah niscaya harus menghadirkan pusat-pusat keunggulan di bidang pemikiran dan amal usaha yang selama ini digarap agar menjadi kekuatan alternatif di tengah persaingan ketat dalam pergerakan dinamika kehidupan nasional dan global.

Keempat, bagi warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah di seluruh tingkatan termasuk di amal usaha dan jamaah agar semakin memperkuat komitmen dalam bermuhammadiyah untuk berdakwah dan bertajdid sesuai dengan potensi dan kekuatan yang dimiliki bermodalkan keikhlasan, pengkhidmatan, dan militansi keislaman untuk meraih ridla dan karunia Allah SWT.

Kelima, kepada seluruh Pimpinan Persyarikatan, Ortom, Majelis, Lembaga, Amal Usaha, dan institusi yang berada dalam Muhammadiyah niscaya menegakkan paham agama sebagaimana yang dipedomani Muhammadiyah, ideologi, serta segala ketentuan dan kebijakan Persyarikatan sehingga menjadi gerakan yang solid, kuat, dan maju dalam satu barisan yang kokoh. Seraya menghindari dan mencegah hal-hal yang bertentangan dengan paham agama, ideologi, ketentuan, dan kebijakan Muhammadiyah.

Keenam, kepada segenap pihak hendaknya memperhatikan dan mendukung kaderisasi dan para kader Muhammadiyah sebagai generasi penerus yang unggul, berkhidmat, dan menjadi pelaku gerakan yang bermakna bagi kemajuan persyarikatan, umat, bangsa, dan kemanusiaan universal.

Ketujuh, kepada seluruh amal usaha Muhammadiyah agar berbenah dan memperbarui diri disertai melakukan inovasi-inovasi yang menghasilkan keunggulan.

Kedelapan, dalam menghadapi kehidupan keumatan dan kebangsaan yang sarat isu dan dinamika hendaknya selalu mengacu pada prinsip-prinsip Peryarikatan dan Kebijakan Pimpinan Pusat sebagainana telah menjadi keketentuan yang beelaku dalam organisasi Muhammadiyah.

Kesembilan, kepada warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah hendaknya menjaga spiritualitas dan akhlaq karimah dalam bersikap, berkata, dan bertindak lebih-lebih dengan media sosial yang semakin bebas agar tetap menjadi uswah hasanah mengikuti keteladanan Nabi Muhammad SAW.

“Semoga Muhammadiyah makin maju dan unggul serta memberi makana dalam membangun peradaban umat, bangsa, dan kemanusiaan universal yang rahmatan lil-‘alamin dalam naungan  Rahman dan Rahim Allah SWT,” harap Haedar Nashir. (Ribas/PP Muh)

http://www.suaramuhammadiyah.id/2017/08/30/9-pesan-ketua-umum-pp-muhammadiyah-di-milad-ke-108-hijriyah/
[1/9 00:15] K Mandes: .     人  ★* 。 • ˚* ˚ 🌙
.  (__ _) *Selamat* ★
. ┃口┃ *Hari Raya*
. ┃口┃★ *Idul adha*˛•
. ┃口┃★ 。* •★ 。•˛˚˛*
. ┃口┃ •˛˚˛*   人  •˛˚  *       
. ┃口┃      .-:'''"''''"''.-.     
. ┃口┃  (_(_(_()_)_)_)         
  ┃口┃_┃∩∩∩∩∩∩┃
. ┃.   ┃_┃∩∩∩∩∩∩┃
.  ||三||_||三三三三三||

*10 zhulhijah1438 H* 🕌

*_Taqabbalallahu minna wa minkum_*
*_Barakallahu  Fiikum_*.  

*Mohon Maaf Lahir dan Batin*
🙏🍁🙏🍀🙏..
[1/9 05:09] I Bora Eknomi1: Bora Alviolesa dan Keluarga Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 😇
[1/9 06:04] kak wasitok: *Selamat Hari Raya Idul Adha 1438 H*

_Minal 'aidin wal faidzin_
_Mohon maaf lahir dan bathin_

Mari kita contoh semangat pengabdian Keluarga Ibrahim As dalam ketaatannya kepada Allah swt dan penerapan ilmu parenting yang sangat harmonis telah beliau contohkan

🕌
Wasito😀Keluarga
_#ayo menjadi lebih baik_
[31/8 11:50] I Rofik1: DERITA UANG Rp 100,000

Uang kertas Rp1,000 dan
Uang Kertas Rp 100,000
dibuat dari kertas
yang sama dan diedarkan
oleh Bank Indonesia (BI)

Ketika dicetak,
mereka_pun bersama,
tetapi berpisah di bank
dan kemudian beredar
di masyarakat...

Bagaimanapun, 4 bulan
Kemudian mereka bertemu
Secara tidak Sengaja
di dalam dompet
Seorang pemuda
Maka mereka
pun ngobrol ;

Uang Rp 100,000 bertanya
kepada Rp 1,000 ;
"Kenapa badan kamu
begitu lusuh, kotor
dan berbau amis,,?"

Uang Rp 1,000 menjawab;

"Karena begitu aku
keluar dari bank,
terus ke tangan
orang bawah dari
kalangan buruh,
penjaja Kecil,
penjual ikan, tukang parkir dan
di tangan Pengemis"

Lalu Uang Rp 1,000
bertanya balik
kepada Uang Rp 100,000 ;
"Kenapa kau begitu baru,
rapi dan masih bersih,,?"

Uang Rp 100,000 menjawab ;

"Karena begitu aku
keluar dari bank,
terus disambut
para perempuan
cantik, dan
beredarnya pun
di restoran mahal,
di kompleks perkantoran,
di Pasar raya, mall bergengsi
dan juga hotel berbintang,
Serta keberadaanku
selalu dijaga dan
jarang keluar dari dompet."

Lalu Uang Rp 1,000
bertanya lagi ;
"Pernahkah engkau
berada di tempat ibadah,,?"

Uang Rp 100,000 menjawab ;

"Belum pernah"

Uang Rp 1,000 pun
berkata lagi ;
"Ketahuilah walaupun aku
hanya Uang Rp 1,000
tetapi aku selalu berada
di seluruh tempat ibadah,
dan di tangan
Anak Yatim Piatu
dan fakir miskin bahkan
aku bersyukur
kepada Tuhan semesta alam...

Aku tidak dipandang
Sebagai Sebuah nilai,
tetapi Sebuah Manfaat...

Lantas menangislah
Uang Rp 100,000
karena merasa besar,
karena merasa hebat,
karena merasa tinggi,
akan tetapi tidak begitu
bermanfaat untuk
Kebaikan selama ini...

Semoga cerita ini
dapat memberi
pembelajaran dan
Inspirasi Positif
kepada kita semua....
Trutama buat sy sendiri

Selamat bersedekah Yakin & Percayalah dgn kita bersedekah kita tdk akan menjadi miskin ...
[31/8 12:29] I Rofik1: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

*Renungan kecil menjelang hari Arafah buat Kita sma,,.

Haji adalah Arafah…
Arafah adalah hari perenungan…
Sebuah perenungan tentang sang Khalik…
Sebuah perenungan tentang untuk apa kita diciptakan…

Arafah adalah sebuah potret kecil tentang Mahsyar…

Mahsyar adalah sebuah hari dimana manusia akan ditimbang kadar Al-Haq dalam dirinya…

Mahsyar adalah sebuah hari yang sangat terik yang tidak ada penghalang di atasnya…

Mahsyar adalah sebuah hari yang mencekam dimana manusia ditimpa resah dan gelisah…
Kegelisahan yang teramat sangat karena Mahsyar adalah hari penantian tentang nasib manusia apakah ia akan masuk surga atau neraka…

Mahsyar adalah sebuah hari penyesalan…
Sebuah penyesalan karena manusia telah lalai menunaikan amanah sebagai khalifah…
Sebuah penyesalan karena manusia lalai untuk beramal shaleh semasa hidup di alam dunia…

Sedemikian dahsyatnya Mahsyar, sehingga manusia kelak akan mencari perlindungan walau hanya pada sebutir kurma yang pernah ia sedekahkan…
Maka, beruntunglah mereka yang Allah beri naungan dari dahsyatnya alam Mahsyar…

Mereka adalah :
*pemimpin yang adil…*
*Para pemuda yang hatinya tertambat kepada masjid…*
*Manusia yang bersahabat karena Allah…*
*Manusia yang bersedekah dengan tangan kanannya tanpa diketahui tangan kirinya…*
*Manusia yang menolak perbuatan keji karena TAKUT akan Tuhannya…*
*Manusia yang tekun ibadahnya seraya berlinang air mata ketika ia berdzikir semata karena takut akan Tuhannya…*

Selamat menyambut hari Arafah dengan melaksanakan puasa…

Semoga Allah mengampuni kehinaan dan kebodohan kita…
Semoga Allah selalu menjadikan kita orang yang rendah hati…
Semoga Allah meneguhkan iman dan Islam kita…
Mengganti tangisan kita dengan senyuman…
Luka derita dengan kebahagiaan… Kesempitan rezeki dengan kelapangan… Kesesatan dengan petunjuk…
Penyakit dengan kesembuhan…
Kesulitan dengan kemudahan…
Dan keputus-asaan dengan harapan..

Wallahu a'lam ...
[31/8 14:50] I Bora Eknomi1: 9 Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah di Milad ke-108 Hijriyah
suaramuhammadiyah.id | August 30, 2017
MAKKAH, Suara Muhammadiyah-Tepat 108 tahun yang lalu, pada 8 Dzulhijjah 1438 H, KH Ahmad Dahlan dan para muridnya di Kauman Yogyakarta mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah. Organisasi yang mengusung jargon gerakan Islam berkemajuan ini telah berkembang pesat. Semangat untuk mencerahkan umat dan membangun peradaban terus digelorakan.

Bertepatan dengan milad ke-108, dari kota Makkah Al-Mukarramah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Haedar Nashir, MSi menyampaikan beberapa pesan. Sebagai berikut:

Pertama, bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya yang tak terhingga, khususnya karunia yang diberikan kepada Muhammadiyah hingga mampu bertahan dan berkembang dalam usia 108 tahun dengan melewati suka dan duka hingga makin menjadi matang, dewasa, cerdas, bijaksana, dan mampu menghadirkan pemikiran dan amaliah berkemajuan.

Kedua, Muhammadiyah bermuhasabah atas kekurangan dan kelemahan, maka selayaknya Milad dijadikan momentum untuk melakukan perubahan-perubahan transformatif yang bermakna menuju Muhammadiyah berkemajuan di berbagai bidang garapannya agar geraknya melampaui yang lain dalam spirit fastabiqul khairat.

Ketiga, Muhammadiyah niscaya harus menghadirkan pusat-pusat keunggulan di bidang pemikiran dan amal usaha yang selama ini digarap agar menjadi kekuatan alternatif di tengah persaingan ketat dalam pergerakan dinamika kehidupan nasional dan global.

Keempat, bagi warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah di seluruh tingkatan termasuk di amal usaha dan jamaah agar semakin memperkuat komitmen dalam bermuhammadiyah untuk berdakwah dan bertajdid sesuai dengan potensi dan kekuatan yang dimiliki bermodalkan keikhlasan, pengkhidmatan, dan militansi keislaman untuk meraih ridla dan karunia Allah SWT.

Kelima, kepada seluruh Pimpinan Persyarikatan, Ortom, Majelis, Lembaga, Amal Usaha, dan institusi yang berada dalam Muhammadiyah niscaya menegakkan paham agama sebagaimana yang dipedomani Muhammadiyah, ideologi, serta segala ketentuan dan kebijakan Persyarikatan sehingga menjadi gerakan yang solid, kuat, dan maju dalam satu barisan yang kokoh. Seraya menghindari dan mencegah hal-hal yang bertentangan dengan paham agama, ideologi, ketentuan, dan kebijakan Muhammadiyah.

Keenam, kepada segenap pihak hendaknya memperhatikan dan mendukung kaderisasi dan para kader Muhammadiyah sebagai generasi penerus yang unggul, berkhidmat, dan menjadi pelaku gerakan yang bermakna bagi kemajuan persyarikatan, umat, bangsa, dan kemanusiaan universal.

Ketujuh, kepada seluruh amal usaha Muhammadiyah agar berbenah dan memperbarui diri disertai melakukan inovasi-inovasi yang menghasilkan keunggulan.

Kedelapan, dalam menghadapi kehidupan keumatan dan kebangsaan yang sarat isu dan dinamika hendaknya selalu mengacu pada prinsip-prinsip Peryarikatan dan Kebijakan Pimpinan Pusat sebagainana telah menjadi keketentuan yang beelaku dalam organisasi Muhammadiyah.

Kesembilan, kepada warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah hendaknya menjaga spiritualitas dan akhlaq karimah dalam bersikap, berkata, dan bertindak lebih-lebih dengan media sosial yang semakin bebas agar tetap menjadi uswah hasanah mengikuti keteladanan Nabi Muhammad SAW.

“Semoga Muhammadiyah makin maju dan unggul serta memberi makana dalam membangun peradaban umat, bangsa, dan kemanusiaan universal yang rahmatan lil-‘alamin dalam naungan  Rahman dan Rahim Allah SWT,” harap Haedar Nashir. (Ribas/PP Muh)

http://www.suaramuhammadiyah.id/2017/08/30/9-pesan-ketua-umum-pp-muhammadiyah-di-milad-ke-108-hijriyah/
[31/8 19:50] I Rofik1: Kulo sak keluarga ngaturaken _sugeng riyadin Idul Adha 1438 H_.
_Labbaikallah_
Mugi kito sedoyo pinaringan saged ziarah wonten Makkah-Madinah, amin.
[1/9 06:33] Dadang Besak Imm: Dadang skeluarga mgucapkan Selamat hari raya idul adha... mohon maaf lahir batin
[1/9 08:15] I Rofik1: Ketaatan Ibrahim dan Keikhlasan Ismail semoga senantiasa menjadi teladan bagi kita dlm beribadah pada-Nya agar menjadi hamba & pribadi taat dan ikhlas yang bermanfaat bagi sesama ummat manusia.

Selamat Hari Raya Qurban/Idul Adha 1438H.

Barakallahu fiikum

#M.Rofuk
[1/9 09:28] I Jepri Biologi: Keikhlasan penghambaan sering tergerus keangkuhan....

Nabi Ibrahim menjadi inspirasi tak bertepi untuk memperbaiki diri....

Nabi Ismail menjadi teladan keikhlasan menerima kehendak Allah....

Darah dan daging kurban sebagai esensi mengurangi nafsu hewani....

Setiap helaan nafas kami sebagai bukti cinta kepada-Mu.....

Pengorbanan kami sebagai bukti kami mendekati-Mu.....

Selamat Hari Raya Idul Adha 1438 H...

🙏🙏🙏
*Idul Adha: Kontemplasi, Evaluasi & Elevasi.*

Berbicara mengenai Idul Adha maka kita tidak sedang berbicara tentang seremonial kegembiraan belaka. Ada pesan sarat makna yg terkandung di dalamnya. Sebuah pesan mengenai *ketaqwaan*, *totalitas*, *perjuangan* & *pengorbanan*.

Kesemua pesan itu saya rasa tidak perlu saya ceritakan lagi, karena semuanya acapkali mendengar maupun membaca pesan itu melalui kisah-kisah yang kadung tahunan dikisahkan dalam mimbar-mimbar maupun artikel-artikel bernafaskan Hari Raya Qurban.

Untuk itu, sudah sewajarnyalah kita yang menisbatkan dirinya di jalan perjuangan Islam ini menjadikan Idul Adha sebagai *kontemplasi & evaluasi yang berujung kepada lejitan menuju elevasi kebangkitan semangat perjuangan.*

*Kontemplasi* dalam hal ini mau tidak mau memaksa kita harus mau berdamai dan menerima kenyataan bagaimana selama ini kontribusi, daya, upaya dan peranan masa lalu kita dalam medan juang. Perlu kerelaan untuk menerima kenyataan secara objektif yang harus tertanam dalam pengaplikasiannya.

*Evaluasi*, ia adalah lanjutan dari apa yang harus dilakukan setelah berkontemplasi. Evaluasi menjadi hal yang begitu mudah dilakukan tatkala dihadapkan kepada subjek eksternal, namun akan menjadi begitu sulit ketika bertemu dengan subjek internal. Egoisitas menjadi faktor utama penyebabnya. Padahal dalam banyak kasus evaluasi internal terkadang dibutuhkan lebih dahulu daripada evaluasi eksternal. Karena itu, evaluasi dalam hal ini harus mampu memaksa penggunanya untuk berani melakukan _"self criticism"_(yang membangun tentunya).

Lejitan menuju *elevasi* adalah peluru hasil "kongkangan" kontemplasi dan evaluasi. Semakin banyak kongkangan yang diberikan, maka akan semakin banyak pula peluru yang bisa dilontarkan. Hingga akhirnya akumulasi dari jumlah peluru yang siap ditembakkan akan menjadi tolak ukur seberapa banyak titik sasaran tembak yang mampu dihantam untuk wujudkan kobaran semangat perjuangan. Titik-titik kobaran inilah yang nantinya akan merajut menjadi suatu jalinan dan berujung kepada satu kobaran besar sebuah kebangkitan.

Teruslah berkobar wahai para pejuang, jangan pernah biarkan dirimu menjadi pecundang. Teruslah berjuang walau beribu cobaan silih berganti menerjang!

Wa lau karihal kaafiruun, wa lau karihal munafiqun, wa lau karihal musryikun!

*Allahu Akbar!*

Salam,

*Febri Walanda.*
(Ketua Umum HMI MPO Cabang Palembang Darussalam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar