Senin, 08 Januari 2018

Orang Mukmin diuji Berdasarkan Kadar Imannya

*ONE DAY ONE HADITH*
*Senin, 20 Rabi'ul Akhir 1439 H/ 8 Januari 2018 M*

*Orang Mukmin diuji Berdasarkan Kadar Imannya*

بسم الله الرحمن الرحيم

كتاب المرضى
باب أشد الناس بلاء الأنبياء ثم الأمثل فالأمثال
 
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ، عَنْ أَبِي حَمْزَةَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ، عَنِ الحَارِثِ بْنِ سُوَيْدٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: دَخَلْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُوعَكُ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّكَ لَتُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا؟ قَالَ: أَجَلْ، إِنِّي أُوعَكُ كَمَا يُوعَكُ رَجُلاَنِ مِنْكُمْ قُلْتُ: ذَلِكَ أَنَّ لَكَ أَجْرَيْنِ؟ قَالَ: أَجَلْ، ذَلِكَ كَذَلِكَ، *مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى، شَوْكَةٌ فَمَا فَوْقَهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا سَيِّئَاتِهِ، كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا.* رواه البخاري

*Artinya:*
Dari Abdullah bin Mas'ud (w. 40 H) berkata; "saya pernah menjenguk Rasulullah ketika beliau sedang menderita sakit, lalu aku berkata; “Wahai Rasulullah, sepertinya engkau sedang merasakan sakit yang amat berat” beliau bersabda: “Benar, rasa sakit yang menimpaku ini sama seperti rasa sakit yang menimpa dua orang dari kalian.” Kataku selanjutnya; “apakah itu sebab engkau mendapat pahala dua kali lipat?” Beliau menjawab: “Benar, seperti itulah, dan *tidaklah seorang muslim yang tertimpa suatu musibah (penyakit) atau yang lain, melainkan Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan dedaunannya.”*
HR. Bukhari (w. 256 H)

*Istifadah*
Ujian-ujian yang menimpa seorang mukmin, selain untuk mengangkat derajat dan menghapus kesalahan adalah untuk menampakkan siapa yang sungguh dalam Imannya dan siapa yang berpura-pura atau bohong belaka. Allah SWT. berfirman:
"وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ"
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang sungguh-sungguh dan Dia benar-benar mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al-‘Ankabut: 3).

Jika dari segi tingginya iman seorang mukmin dan kemanfaatannya, ia diibaratkan sebagai pohon kurma, maka dari segi banyaknya musibah dan cobaan yang dihadapi, ia seperti tanaman ladang; gandum, padi dan sejenisnya. Sedang orang munafik atau kafir yang hidup dalam keenakan dan jarang tertimpa susah, laksana pohon cedar atau aras (tumbuhan yang berasal dari pegunungan Himalaya).

*[Lembaga Kajian & Riset Rasionalika Darus-sunnah]*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar