Rabu, 31 Januari 2018

Musibahbpenghapus dosa

🌴🏡 Musibah Menghapus Dosa 🌴🌴

Akhi ukhti…

Tatkala kita mengetahui besarnya jumlah utang kita
Dan kita mengetahui pula bahwa jumlah aset kita tidak cukup untuk melunasinya
Bahkan kalau kita mempekerjakan diri kita dan keluarga kita untuk menebus hutang
Maka kita tergolong orang yang bangkrut, pailit.

sekarang coba bayangkan, dalam setiap harinya, berapa banyak dosa yang kita lakukan
Kita tidak pernah menghitungnya, kalau amal kebajikan insya Allah dihitung…
sebagian tidak merasa berbuat dosa, karena memang ia tidak mengetahui mana yang dosa dan mana yang bukan…
 

Lepas dari semua itu, Allah, Ar Rahman Ar Rahim…
Yang Mahamengetahui dengan segala kekurangan hambanya, telah membuat suatu sistem pelunasan dosa yang sangat indah…

Yaitu, dengan menurunkan berbagai macam musibah

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ ؛ وَلَا نَصَبٍ ؛ وَلَا هَمٍّ ؛ وَلَا حَزَنٍ ؛ وَلَا غَمٍّ ؛ وَلَا أَذًى

 حَتَّى الشَّوْكَةُ يَشَاكُهَا  إلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

“Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada pikiran), sedih , kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.”

(HR. Bukhari no.5641 dan Muslim no. 2573)
 

Jadi yang lagi sakit, pada hakekatnya dia sedang melunasi hutang-hutangnya
Maka tiada kata yang lebih pantas diucapkan pada waktu itu kecuali bersyukur kepada Allah

Salah satu ulama’ salaf berkata:

لولا مصائب الدنيا لوردنا الآخرة مفلسين

“Andai kata bukan karena musibah-musibah dunia, niscaya kita akan datang pada hari kiamat dalam keadaan bangkrut”.

Bagi akhi ukhti yang sedang dapat musibah…
saatnya menjadikan musibah itu sebagai ladang pelunasan dosa…                        Dengan menata hati

Bersabar
Meridhoi takdir Ilahi
Bersyukur kepada Rabbi

Selamat mengamalkan

 
🌐 Sumber : SalamDakwahCom
                                                                           ☕ Silahkan disebarkan, mudah2an anda mendapatkan bagian dari pahalanya ☕
Barakallah fikum.                                          

✒ Ditulis oleh Al Ustadz. SYAFIQ bin RIZA bin HASAN bin ABDULQADIR BASALAMAH.والله أعلم بالصواب                                                                            
***

Semakin bertambah usia

Bismillah..
💧Semakin bertambah usia semakin lemah tangan menggenggam..karena Allah sedang mendidik kita agar melepaskan cinta dunia.
                   *(Qs.Hud : 15-16)*

💧   Semakin bertambah usia semakin kabur mata kita... Karena Allah sedang menCerahkan mata hati untuk  melihat Akhirat.
                     *(Qs.Al Isra:72)*

💧  Semakin bertambah usia semakin sensitif perasaan kita.... karena Allah sedang mengajarkan bahwa pautan hati dengan makhluk senantiasa menghampakan.. namun hati yang berpaut kepada Allah, tiada pernah meNgecewakan.
            *(Qs.Al Lukman : 22)*

💧  Semakin bertambah usia semakin gugur gigi-gigi kita....karena Allah sedang mengingatkan bahwa suatu hari kita akan gugur kedalam Tanah selamanya.
             *(Qs.Ali Imran : 145)* 

💧  Semakin bertambah usia semakin ditarik Nikmat kekuatan Tulang & Sendi kita....karena Allah sedang mengingatkan bahwa tak lama lagi Nyawanya akan di ambil...
                 *(Qs.An Nisa : 78)*

💧  Semakin bertambah usia semakin putih rambut kita....karena Allah sedang ingatkan kain kafan yang putih.
            *(Qs.Ali Imran : 185)*

💧  Begitu juga Hati kita...semakin bertambah usia semakin sepi dan ingin bersendirian...karena Allah sedang mendidik kita untuk melepaskan cinta manusia dan dunia...
                *(Qs.Al-An'am : 32)*

Selasa, 30 Januari 2018

Tahun berdirinya ormas islam di indonesia


mengenal tahun berdirinya ormas2 Islam di Indonesia...
_______🌐

Banyak orang tidak tahu tentang eksistensi ormas Islam di Indonesia. Bukan hanya Kapolri yang kebetulan tertangkap ketidaktahuannya. Seandainya ditanyakan kepada pejabat atau tokoh-tokoh negeri ini, sedikit dari mereka yang paham.
Berikut daftar kehadiran ormas2 Islam di Indonesia ;

*1901* - Jam'iyatul Khair

*1905* - SDI (Syarikat Dagang Islam) yang 1912 berubah nama menjadi SI (Syarikat Islam)

*1911* - PUI (Persatuan Ummat Islam) berfusinya dua ormas besar di jawa barat yaitu PUI majalengka dan PUII sukabumi.

*1912* - Muhammadiyah

*1914* - al Irsyad al Islamiyyah

*1916* - MA (Mathlaul Anwar)

*1923* - Persis (Persatuan Islam)

*1926* - NU (Nahdhatul Ulama)

*1930* - al Washliyyah
*1930* - al Khairat (palu)
*1930* - Perti (Persatuan Tarbiyah Islamiyyah)

*1935* - al Ittihadiyyah

*1953* - Nahdhatul Wathan (NTB)

*1967* - DDII (Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia)

*1973* - Hidayatullah (kalimantan)

⭕🔴

Senin, 29 Januari 2018

Organisasi

Jika kamu berada dalam struktur organisasi, kerjakanlah posisimu sebaik mungkin!

Tak perlu merasa tak dihargai karena tak ditampilkan...

Organisasi itu ibarat POHON...

Jika posisimu sebagai batang, maka jdilah batang yg kokoh utk menopang pohon..

Jika posisimu sebagai cabang, maka jadilah cabang yg mampu menggandeng setiap ranting dan daun...

Jika posisimu sebagai daun, maka jadilah daun yg rimbun supaya pohon bermanfaat utk menaungi orang kepanasan...

Jika posisimu sebagai buah, maka jadilah buah yg manis supaya nama baik pohonmu terjaga..

Jika posisimu sebagai bunga, maka jadilah bunga yg merekah indah supaya pohonmu terhiasi dan dikenal orang...

Bahkan jika posisimu sebagai akar yg TAK TERLIHAT, maka jadilah akar yg kuat mencengkram ke tanah demi tegaknya seluruh struktur pohon tsb...

Maka hendaknya semua anggota menanamkan rasa tanggung jawabnya, supaya tak saling iri terhadap satu tubuh...

Sebagaimana AKAR ...

Walau dirinya tak terlihat, tertimbun tanah, dan sering terinjak orang..

Namun dirinya TAK PERNAH iri untuk menjadi BUNGA merekah yg ada di atas dan dikenal banyak orang...

Karena ia tau, BUNGA pun beresiko utk dipetik orang tanpa tujuan..

Mari kita bersyukur dengan apa sudah kita punya...

Ideologi Muhammadiyah

News

*Ideologi Muhammadiyah*

*Oleh :  Ust. Yunahar Ilyas*

YOGYAKARTA, Di hadapan peserta Refreshing Ideologi para guru Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Ust. Yunahar Ilyas memaparkan tentang ideologi Muhammadiyah,

❤1
*Pertama, Muhammadiyah dalam memahami Islam berdasarkan pada Al-Quran dan As-Sunnah.* Tidak terikat dengan aliran teologis, madzhab fikih, dan tariqat sufiyah apapun. Walaupun *secara de facto ahlus sunnah.* Muhammadiyah, kata Yunahar, *menganut fikih manhaji, mementingkan dalil dibanding pendapat para imam mazhab. Paham agama dalam Muhammadiyah bersifat independen, komprehensif, dan integratif.* Namun Yunahar mengingatkan bahwa Muhammadiyah sama sekali tidak anti terhadap alirah theologi, mazhab, dan tasawuf.
❤2
*Kedua, Muhammadiyah mencirikan diri sebagai gerakan tajdid. “Dalam Anggaran Dasar disebutkan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi mungkar, dan tajdid,”* tutur Yunahar. Tajdid yang diusung oleh Muhammadiyah terbagi menjadi *purifikasi dan dinamisasi.* Keduanya harus berjalan seimbang. Purifikasi dalam hal akidah (pemurnian dari syirik), ibadah (pemurnian dari bid’ah), dan akhlak (pemurnian dari yang menyimpang).

Sementara dinaminasi atau modernisasi dilakukan dalam hal urusan keduniawian. Sehingga ajaran Islam dapat diaplikasikan secara aktual dan fungsional. Oleh karena itu, kata Yunahar, bid’ah hanya ada dalam ibadah mahdhah, dalam wilayah budaya tidak ada bid’ah.
❤3
*Ketiga, Muhammadiyah memposisikan diri sebagai Islam moderat atau wasatiyah. Muhammadiyah tidak radikal dan tidak liberal. Muhammadiyah memegang teguh prinsip tawasut (tengah-tengah), tawazun, (seimbang) dan ta’adul (adil).*

Muhammadiyah itu berkemajuan, dalam artian berorientasi kekinian dan masa depan. Muhammadiyah sedikit bicara banyak bekerja. Walaupun sedikit warganya tapi amal usahanya tumbuh di mana-mana, sehingga mandiri dan tidak bergantung pada kekuasaan. Menurut Yunahar, kemandirian ini menjadi pengokoh sikap independensi Muhammadiyah di hadapan penguasa.
❤4
*Keempat, Muhammadiyah menjaga kedekatan yang sama dengan semua partai politik.* Muhammadiyah bukan dan tidak berafiliasi kepada salah satu partai mana pun. Muhammadiyah menganut politik etis atau high politic atau politik adiluhung.
❤5
*Kelima, Muhammadiyah bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.* Muhammadiyah tidak bertujuan untuk mendirikan negara syariah atau khilafah islamiyah. Dalam rangka mencapai tujuannya, *Muhammadiyah lebih menggunakan pendekatan kultural dibandingkan dengan pendekatan struktural (kekuasaan).* Dalam pendekatan kultural, Muhammadiyah mencerdaskan masyarakat dari bawah dengan dakwahnya yang berkemajuan, mencerahkan, dan membebaskan.

Sabtu, 27 Januari 2018

Keberkahan baju rasullullah

Copas:

_*Suatu hari ada seorang pengemis mengetuk pintu rumah Rasulullah SAW......*_

*Pengemis itu berkata:*

*" saya pengemis ingin meminta sedekah dari Rasulullah."*

*Rasulullah bersabda:*

*" Wahai Aisyah berikan baju itu kepada pengemis itu".*

*Sayyidah Aisyah pun akhirnya melaksanakan perintah Nabi.*

*Dengan hati yang sangat gembira, pengemis itu menerima pemberian beliau, dan langsung pergi ke pasar serta berseru di keramaian orang di pasar:*

*" Siapa yang mau membeli baju Rasulullah? ".*

*Maka dengan cepat berkumpullah orang-orang, dan semua ingin membelinya.*

*Ada seorang yang buta mendengar seruan tersebut, lalu menyuruh budaknya agar membelinya dengan harga berapapun yang diminta, dan ia berkata kepada budaknya:*

*jika kamu berhasil mendapatkannya, maka kamu merdeka. Akhirnya budak itupun berhasil mendapatkannya.* *Kemudian diserahkanlah baju itu pada tuannya yang buta tadi.*

*Alangkah gemberinya si buta tersebut, dengan memegang baju* *Rasulullah yang didapat, orang buta tersebut kemudian berdoa dan berkata:*

*" Yaa Rabb dengan hak Rasulullah dan berkat baju yg suci ini maka kembalikanlah pandanganku".*

*MaaSyaa Allah...dengan izin Allah, spontan orang tersebut dapat melihat kembali.*

*Keesokan harinya, iapun pergi menghadap Rasulullah dengan penuh gembira dan berkata:*

*" Wahai Rasulullah...   pandanganku sudah kembali dan aku kembalikan baju anda sebagai hadiah dariku".*

*Sebelumnya orang itu menceritakan kejadiannya sehingga Rasulullah pun tertawa hingga tampak gigi gerahamnya.*

*Kemudian Rasulullah bersabda kepada Sayyidah Aisyah:*

*" Perhatikanlah baju itu wahai Aisyah, dengan berkahNya, ia telah mengkayakan orang yang miskin,*
*Menyembuhkan yang buta,*
*Memerdekakan budak dan kembali lagi kepada kita."*

*Subhanallah...*

*Al-Imam as-Suyuti menyebutkan dalam salah satu kitabnya bahwa pahala shadaqah itu ada 5 macam:*

*أَنَّ ثَوَابَ الصَّدَقَةِ خَمْسَةُ أَنْوَاعٍ : وَاحِدَةٌ بِعَشْرَةٍ وَهِيَ عَلَى صَحِيْحِ الْجِسْمِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِيْنَ وَهِيَ عَلَى الْأَعْمَى وَالْمُبْتَلَى ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِمِائَةٍ وَهِيَ عَلَى ذِي قَرَابَةٍ مُحْتَاجٍ ، وَوَاحِدَةٌ بِمِائَةِ أَلْفٍ وَهِيَ عَلَى الْأَبَوَيْنِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِمِائَةِ أَلْفٍ وَهِيَ عَلَى عَالِمٍ أَوْ فَقِيْهٍ اهـ*
*(كتاب بغية المسترشدين)*

*" Sesungguhnya pahala bersedekah itu ada lima kategori :*

*1) Satu dibalas sepuluh (1:10) yaitu bersedekah kepada orang yang sehat jasmani.*

*2) Satu dibalas sembilan puluh (1:90) yaitu bersedekah terhadap orang buta, orang cacat atau tertimpa musibah, termasuk anak yatim dan piatu.*

*3) Satu dibalas sembilan ratus (1:900) yaitu bersedekah kepada kerabat yang sangat membutuhkan.*

*4) Satu dibalas seratus ribu (1: 100.000) yaitu sedekah kepada kedua orangtua.*

*5) Satu dibalas sembilan ratus ribu (1 : 900.000) yaitu bersedekah kepada orang yg alim atau ahli fiqih.*
*[Kitab Bughyatul Musytarsyidin].*

*Semoga Allah memudahkan kita untuk bermurah hati, suka bersedekah dengan ikhlas.*
*Aamiin*

_*Salam Silaturrahim....*_

Selasa, 09 Januari 2018

Jendral sudirman

*Belajarlah sejarah!

Jenderal yang satu ini, ‘merajai’ seluruh kota-kota di Indonesia. Tengok nama jalan paling besar, paling penting di kota-kota Indonesia? Dua pertiga dari itu diberikan nama ‘Jalan Jenderal Sudirman’. Namanya mahsyur dari ujung ke ujung. Seorang pahlawan yang hidup mati berperang melawan penjajah Belanda.

Soedirman kecil adalah anak yang taat agama dan senantiasa menegakkan shalat. Dia dipercaya untuk mengumandangkan adzan dan iqamat. Ilmu agamanya mendalam, bahkan teman2nya pun sering memanggil beliau ‘Haji’--padahal dia belum naik haji. Dia aktif dalam kepanduan Hizbhul Wathan Muhammadiyah. Dia juga pernah jadi guru di sekolah Muhammadiyah, sebelum masuk militer. Wah, tak disangka, ‘Pak Guru’ Soedirman, besok lusa memimpin perang gerilya melawan Belanda. Di kamusnya, tidak ada kata ‘mengalah’ pada penjajah. Jenderal Soedirman dikukuhkan sebagai panglima besar TKR pada tanggal 18 Desember 1945. Usianya baru 29 tahun saat itu.

Adalah Jenderal Soedirman yang mengirim Nasution untuk menumpas pengkhianatan Muso (pemberontakan komunis tahun 1948). Repot sekali memang jaman itu, kita masih menghadapi Belanda, eh, ada yang menikam dari belakang. Bukannya bahu-membahu melawan penjajah, malah berkhianat. Beres urusan komunis, Desember 1948, Belanda melancarkan agresi militernya, hendak menguasai kembali sepenuhnya Indonesia. Sejak saat itu, tidak terima dengan ultimatum penjajah, Jenderal Soedirman melancarkan perang gerilya yang akan terus dikenang. Dalam kondisi sakit TBC, dia keluar masuk hutan, melawan serdadu Belanda. Bahu-membahu bersama rakyat, tentara, santri, perlawanan terus dilakukan. Kalian bisa membaca kisah ini lebih lengkap di buku2 sejarah.

Jenderal Soedirman wafat di usia yang sangat muda. 1950. Setelah Belanda mengakui eksistensi Indonesia. Beliau wafat di usia 34 tahun. Tapi jasa2nya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidak terbilang. Anak muda yang rajin mengikuti pengajian itu --para sesepuh kampung Kauman Yogyakarta menyaksikannya, wafat dengan diantar ribuan warga. Ada banyak catatan yang menunjukkan, betapa kader Muhammadiyah yg satu ini, rajin mengutip Al Qur’an ketika menggelorakan semangat perlawanan pasukannya. Bagi ‘Pak Guru’ Soedirman: “Hidup mulia atau mati syahid”. Berdiri di depan dia, memimpin perlawanan, meneriakkan takbir ke udara.

Kenanglah kejadian ini, Kawan: Tahun 1946, ‘Pak Guru’ Soedirman mengunjungi laskar Hisbullah-Sabilillah Surakarta yang sedang mempersiapkan kembali maju ke medan perang. Saat diadakan pertemuan di Surakarta, Pak Guru Sudirman mengawali kata sambutannya dengan melantunkan ayat-ayat al-Qur’an, Ash-Shaf ayat 10-12 yang kemudian diterjemahkannya sendiri, ‘Hai orang-orang yang beriman, maukah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang akan menyelamatkanmu dari siksa yang pedih. Yaitu, kamu yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu... dstnya...”

Sekali lagi, inilah bukti tak terbantahkan bahwa teriakan takbir, ajaran agama Islam, tidak dipenuhi kebencian. Itu bukan teriakan teroris. Kalimat tauhid bukan ajaran penjahat. Bacalah sejarah bangsa ini, kita akan mengetahui, itu adalah pengobar semangat tiada tara melawan penjajahan. Jangan sampai, kita malah risih, ilfil, kesal, aneh, terasing saat takbir diteriakkan. Apalagi sampai menjadikan takbid "Allahuakbar" sebagai bahan lelucon, stand up comedy, diolok2. Karena kalimat itulah yang diteriakkan oleh sebagian besar (mayoritas) para pejuang kemerdekaan dulu. Tanpa mereka, boleh jadi kita tidak akan menikmati semua kemudahan, kenyamanan hari ini.

Belajarlah sejarah.

*Tere Liye

Senin, 08 Januari 2018

Orang Mukmin diuji Berdasarkan Kadar Imannya

*ONE DAY ONE HADITH*
*Senin, 20 Rabi'ul Akhir 1439 H/ 8 Januari 2018 M*

*Orang Mukmin diuji Berdasarkan Kadar Imannya*

بسم الله الرحمن الرحيم

كتاب المرضى
باب أشد الناس بلاء الأنبياء ثم الأمثل فالأمثال
 
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ، عَنْ أَبِي حَمْزَةَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ، عَنِ الحَارِثِ بْنِ سُوَيْدٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: دَخَلْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُوعَكُ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّكَ لَتُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا؟ قَالَ: أَجَلْ، إِنِّي أُوعَكُ كَمَا يُوعَكُ رَجُلاَنِ مِنْكُمْ قُلْتُ: ذَلِكَ أَنَّ لَكَ أَجْرَيْنِ؟ قَالَ: أَجَلْ، ذَلِكَ كَذَلِكَ، *مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى، شَوْكَةٌ فَمَا فَوْقَهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا سَيِّئَاتِهِ، كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا.* رواه البخاري

*Artinya:*
Dari Abdullah bin Mas'ud (w. 40 H) berkata; "saya pernah menjenguk Rasulullah ketika beliau sedang menderita sakit, lalu aku berkata; “Wahai Rasulullah, sepertinya engkau sedang merasakan sakit yang amat berat” beliau bersabda: “Benar, rasa sakit yang menimpaku ini sama seperti rasa sakit yang menimpa dua orang dari kalian.” Kataku selanjutnya; “apakah itu sebab engkau mendapat pahala dua kali lipat?” Beliau menjawab: “Benar, seperti itulah, dan *tidaklah seorang muslim yang tertimpa suatu musibah (penyakit) atau yang lain, melainkan Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan dedaunannya.”*
HR. Bukhari (w. 256 H)

*Istifadah*
Ujian-ujian yang menimpa seorang mukmin, selain untuk mengangkat derajat dan menghapus kesalahan adalah untuk menampakkan siapa yang sungguh dalam Imannya dan siapa yang berpura-pura atau bohong belaka. Allah SWT. berfirman:
"وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ"
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang sungguh-sungguh dan Dia benar-benar mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al-‘Ankabut: 3).

Jika dari segi tingginya iman seorang mukmin dan kemanfaatannya, ia diibaratkan sebagai pohon kurma, maka dari segi banyaknya musibah dan cobaan yang dihadapi, ia seperti tanaman ladang; gandum, padi dan sejenisnya. Sedang orang munafik atau kafir yang hidup dalam keenakan dan jarang tertimpa susah, laksana pohon cedar atau aras (tumbuhan yang berasal dari pegunungan Himalaya).

*[Lembaga Kajian & Riset Rasionalika Darus-sunnah]*