Minggu, 29 April 2018

*Isi Teko & Isi Hati*

Bismillah
Assalamualaikum

Bangun yuk..

*Isi Teko & Isi Hati*

Saudaraku, pernah menuangkan air dengan teko?
Tentu isi di dalam teko akan sama dengan apa yang dikeluarkannya bukan?
Jika isi teko itu air teh maka yang keluar dari mulut teko air teh pula

Sahabat, begitu juga dengan hati manusia dan perbuatannya. Jika hatinya baik maka apa yang dikerjakannya baik pula, begitu juga sebaliknya

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda,

ُ أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْب

""Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati"
(HR.Bukhori no 52)

Di sini terkandung isyarat bahwa baiknya gerak-gerik seorang hamba dengan anggota tubuhnya, berikut menghindari hal-hal yang diharamkan, serta menjauhi hal-hal yang syubhat, sejalan dengan baiknya gerak-gerik hatinya

Jika hatinya baik, dimana tidak ada sesuatu pun padanya, kecuali kecintaan kepada Allah dan kecintaan kepada apa-apa yang dicintai Allah, juga rasa takut kepada Allah serta rasa takut akan terjatuh pada apa-apa yang Allah benci, maka gerak-gerik anggota tubuhnya semuanya juga akan menjadi baik, dan dari itu tumbuhlah sikap menjauhi hal-hal yang diharamkan tersebut, serta menjauhi hal-hal yang syubhat. Karena khawatir akan terjerumus ke dalam hal-hal yang diharamkan

Dan jika hatinya rusak, di mana hawa nafsu menguasainya, dan mencari apa-apa yang disenangi hawa nafsunya, sekalipun Allah membencinya, maka gerak-gerik hidup anggota tubuhnya semuanya pasti akan rusak, lalu menjalar kepada perbuatan-perbuatan maksiat serta hal-hal syubhat.Sejalan dengan kadar mengikuti hawa nafsu tersebut

Dan tidak ada kebaikan bagi hati hingga tertanam di dalamnya ma'rifatullah (mengenal Allah), pengagungan kepadaNya, kecintaan kepadaNya, pemulian terhadapNya, berharap kepadaNya dan bertawakal kepadaNya, dan hatinya penuh dengan semua itu.
Dan inilah hakikat tauhid, dan ini adalah makna La Ilaha Illallah (tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Allah)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah (Muhammad), “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang
(QS.Ali Imran : 31)

Allah menjadikan tanda benarnya kecintaan hamba kepadaNya adalah mengikuti RasulNya. Ini menunjukkan bahwa kecintaan kepada Allah tidak akan terwujud, kecuali dengan ketaatan dan kesesuaian (ucapan dan tindakan)

Tahajjud yuk..